Membangun Emotional Intimacy Dengan Pasangan Melalui Pilates
- Seeds Pilates
- Jan 28
- 2 min read
Updated: Feb 6
Kesehatan mental dan hubungan emosional yang sehat merupakan dua aspek yang saling terhubung dalam kehidupan kita. Salah satu cara yang dapat membantu membangun kedekatan emosional, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain, adalah melalui pilates. Dalam konteks hubungan, teori "Four Horsemen of Emotional Intimacy" yang dikemukakan oleh Dr. John Gottman, seorang pakar hubungan, memberikan wawasan tentang dinamika yang dapat memperkuat atau merusak hubungan emosional. Nah fams, kali ini kita akan membahas bagaimana sih pilates bisa menjadi alat bantu untuk membangun emotional intimacy, dengan pendekatan yang ringan namun bermakna.
Four Horsemen of Emotional Intimacy
Menurut Dr. John Gottman, dalam penelitiannya mengenai hubungan jangka panjang, mengidentifikasi empat perilaku yang berpotensi merusak kedekatan emosional antara pasangan.
Istilah ini dikenal sebagai Four Horsemen of the Apocalypse, yaitu:
1. Criticism (Kritik)
2. Contempt (Menghina)
3. Defensiveness (Pembelaan diri)
4. Stonewalling (Menghindar atau menarik diri)
Keempat perilaku ini dapat merusak hubungan lho jika tidak ditangani dengan baik. Namun, pilates dapat menjadi cara yang efektif untuk memperbaiki atau mencegah munculnya perilaku-perilaku negatif ini dalam hubungan.
Bagaimana Pilates Membangun Emotional Intimacy?
1. Meningkatkan Kesadaran Diri dan Keterhubungan Tubuh-Pikiran
Pilates adalah latihan yang melibatkan kesadaran tubuh yang mendalam. Saat kita fokus pada pernapasan dan gerakan tubuh, kita juga meningkatkan pemahaman diri secara keseluruhan. Hal ini penting dalam membangun emotional intimacy karena kita lebih mampu mengenali perasaan dan kebutuhan kita sendiri serta pasangan kita. Dalam hubungan, kesadaran diri ini dapat membantu mengurangi kritik atau penghinaan terhadap pasangan, dua perilaku yang sering kali muncul karena kurangnya pemahaman atau kesadaran diri.
2. Meningkatkan Komunikasi Non-Verbal
Pilates melibatkan gerakan tubuh yang terkoordinasi dengan pernapasan, yang mengajarkan kita untuk berkomunikasi dengan tubuh kita. Ketika kita dapat mengungkapkan perasaan melalui gerakan atau ekspresi tubuh, kita dapat mengurangi kecenderungan untuk menggunakan kata-kata yang menyinggung atau menyalahkan, seperti yang terjadi pada perilaku kritik dan penghinaan dalam hubungan. Dalam konteks hubungan, ini dapat memperkuat komunikasi emosional yang lebih sehat dan saling mendukung.
3. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Pilates membantu meningkatkan kekuatan fisik dan fleksibilitas, yang pada gilirannya dapat meningkatkan rasa percaya diri. Ketika kita merasa lebih baik tentang diri kita sendiri, kita cenderung kurang defensif dan lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan pasangan. Hal ini dapat mengurangi perilaku defensif, yang sering kali muncul ketika seseorang merasa diserang atau tidak dihargai.
4. Meningkatkan Keterhubungan dan Keharmonisan dalam Hubungan
Melalui sesi pilates bersama pasangan atau kelompok, kita belajar untuk saling mendukung dan bekerja sama. Menghadapi tantangan bersama, baik itu dalam pose pilates yang sulit atau saat mengatur pernapasan, menciptakan rasa keterhubungan yang lebih dalam. Ini membangun dasar yang kuat untuk intimacy emosional yang sehat dan dapat mencegah terjadinya stonewalling, di mana seseorang menarik diri atau menghindar dari komunikasi.
Jadi, Pilates bukan hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga emosional. Melalui latihan yang teratur, kita dapat memperbaiki hubungan kita dengan diri sendiri dan orang lain. Emotional intimacy yang sehat membutuhkan komitmen untuk memahami diri sendiri dan pasangan, serta kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
Mau meningkatkan emotional intimacy dengan pasangan melalui pilates? Join Webinar "Helathy Relationship : Psychology X Pilates" 8 Februari mendatang yuk!
Comments